Bawaslu Beltim Dorong KPU Beltim Lakukan Pemenuhan Hak Pendidikan Politik Bagi Penyandang Disabilitas

Rapat Penguatan Pemahaman Kepemiluan kepada Disabilitas dengan tema Pemenuhan Hak Pendidikan Politik bagi Penyandang Disabilitas oleh Penyelenggara Pemilu di Kantor Bawaslu Beltim, Rabu (23/2).

MANGGAR, beltimkab.go.id – Bawaslu Kabupaten Belitung Timur (Bawaslu Beltim) menggelar Rapat Penguatan Pemahaman Kepemiluan kepada Disabilitas dengan tema Pemenuhan Hak Pendidikan Politik bagi Penyandang Disabilitas oleh Penyelenggara Pemilu yang dihadiri KPU Kabupaten Belitung Timur (KPU Beltim) bertempat di Kantor Bawaslu Beltim (23/2).

Bawaslu Beltim menginisiasi rapat dengan tujuan mengawasi dan menjaga hak pilih penyandang disabilitas pada Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024 mendatang, serta penguatan pemahaman pentingnya pemenuhan hak pendidikan politik bagi penyandang disabilitas oleh Penyelenggara Pemilu, khususnya KPU Beltim.

“Penyandang disabilitas yang memenuhi syarat mempunyai kesempatan yang sama dalam memilih atau dipilih, baik calon anggota DPR, calon anggota DPD, calon Presiden dan/atau Wakil Presiden, calon anggota DPRD, calon Bupati dan/atau Wakil Bupati, maupun Penyelenggara Pemilu.” Ungkap Anggota Bawaslu Beltim Ihsan Jaya saat memimpin rapat.

Materi yang dibahas meliputi dasar hukum, jenis-jenis penyandang disabilitas berdasarkan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Penyandang Disabilitas, kewajiban pelaksanaan Daftar Pemilih Berkelanjutan (DPB) oleh KPU Kabupaten/Kota, kewajiban pengawasan DPB oleh Bawaslu Kabupaten/Kota, hak penyandang disabilitas pada Pemilu, hak politik penyandang disabilitas, partisipasi masyarakat, sarana dan prasarana yang didapatkan penyandang disabilitas pada Pemilu atau Pemilihan, pendidikan Pemilih oleh KPU Kabupaten/Kota pada Pemilu atau Pemilihan, dan data penyandang disabilitas pada daftar pemilih tetap (DPT) Pemilihan Tahun 2020.

Ihsan menyarankan, KPU Beltim dalam melakukan sosialisasi atau pendidikan Pemilih bagi penyandang disabilitas tidak hanya di Sekolah Luar Biasa (SLB) saja, tetapi juga di tempat lain atau peserta penyandang disabilitas yang bukan Siswa/Siswi SLB.

Saran tersebut bukan tanpa alasan, mengingat KPU Beltim belum melakukan sosialisasi atau pendidikan pemilih bagi penyandang disabilitas di luar SLB.

“Terima kasih atas masukan Bawaslu Beltim karena selama ini kita hanya melakukan sosialisasi atau pendidikan Pemilih di SLB, sehingga kita akan menyusun strategi sosialisasi atau pendidikan Pemilih yang bisa mencangkup seluruh penyandang disabilitas.” Tutur Anggota KPU Beltim Asrikhah.

Sementara itu Ketua KPU Beltim Rizal menjelaskan, pihaknya sedang menunggu turunnya petunjuk teknis untuk kegiatan sosialisasi atau pendidikan Pemilih yang akan dilaksanakan pada tahun anggaran ini khususnya di Non Tahapan. Selain itu, akan menindaklanjuti hasil rapat dengan meminta Divisi Sosialisasi untuk memastikan lokasi-lokasi penyandang disabilitas yang tersebar di seluruh Kabupaten Belitung Timur kepada Divisi Data dan Informasi, sehingga dari data yang telah ada akan digunakan untuk menyusun program kegiatan yang dapat menyentuh penyandang disabilitas.

“Penyandang disabilitas mental dan/atau intelektual harus dibuktikan dengan surat keterangan dokter atau professional bidang kesehatan jiwa berdasarkan Pasal 4 Ayat (3) Peraturan KPU Nomor 11 Tahun 2018 dan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 135/PUU-XIII/2015.” Ujar Ihsan.

Rizal membeberkan, dapat dipastikan penyandang disabilitas mental belum dicoret dari data Pemilih. Selain itu, pihaknya sebelum Pemilu akan mengirimkan surat ke dinas terkait untuk menyampaikan kriteria Pemilih memenuhi syarat atau tidak memenuhi syarat, sehingga akan mendapatkan data Pemilih penyandang disabilitas sesuai data tersebut.

Bawaslu Beltim berharap setelah rapat ini dilaksanakan penyandang disabilitas akan lebih diperhatikan lagi, baik dari segi sosialisasi atau pendidikan pemilih oleh KPU Beltim maupun dari segi memperoleh akses di tempat pemungutan suara (TPS) pada Pemilu dan Pemilihan.

Penulis: Syeila Rahmadani

Editor: Tim Redaksi

Foto: Nia Maesaroh