Lompat ke isi utama

Berita

Bawaslu Beltim Dorong Perempuan Hadir Mengawasi Proses Demokrasi pada Pemilu Tahun 2024 di Beltim

Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema “Perempuan Bisa, Perempuan Berdaya”, di Rumah Makan SBR, Kecamatan Manggar, Rabu (09/11).

MANGGAR, beltimkab.bawaslu.go.id – Badan Pengawas Pemilihan Umum Kabupaten Belitung Timur (Bawaslu Beltim) menyadari betapa penting memberikan pendidikan politik dalam hal Pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) Partisipatif kepada masyarakat yang ada di wilayah Kabupaten Belitung Timur (Beltim) sebagai bagian dari menguatkan pondasi kepemiluan. Beranjak dari hal itu, Bawaslu Beltim menggelar Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema “Perempuan Bisa, Perempuan Berdaya”, di Rumah Makan SBR, Kecamatan Manggar, Rabu (09/11).

Sosialisasi dihadiri oleh kelompok perempuan, seperti Gabungan Organisasi Wanita, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia, Darma Wanita Persatuan Belitung Timur, TP PKK, Fatayat NU, Aisyiyah Muhammadiyah, Majelis Taklim, Paguyuban Suku, Forum Kerukunan Umat Beragama Kabupaten Belitung Timur (FKUB Beltim), dan Panwaslu Kecamatan se-Beltim.

“Partisipasi aktif peserta sosialisasi dalam pengawasan Pemilu memainkan peranan penting karena kuantitas SDM Bawaslu Beltim akan sulit mengawasi Pemilu secara maksimal tanpa adanya kesadaran dan dukungan dari masyarakat Beltim.” Ujar Anggota Bawaslu Beltim Ihsan Jaya saat memberikan sambutan sekaligus membuka sosialisasi secara resmi.

Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Bawaslu Babel) Andi Budi Prayitno yang hadir sebagai Narasumber menambahkan, Bawaslu sebagai lembaga hieraki akan sulit mengawasi jalannya Pemilu secara maksimal dikarenakan keterbatasan personil.

Mindset yang keliru adalah bahwa politik itu kotor dan perempuan tidak perlu terlibat ke dalam Partai Politik. Pada kenyataannya, politik itu tidak semenakutkan apa yang selama ini kita pikirkan.” Ungkap Ketua Lembaga Perlindungan Anak Kabupaten Belitung Timur Imelda Handayani saat menyampaikan materi yang berjudul Partisipasi Perempuan dalam Politik.

Imelda menerangkan, keterlibatan perempuan berpengaruh dalam menentukan kebijakan yang lahir dari pemerintah, sehingga perempuan perlu terlibat untuk menentukan nasibnya dengan berpartisipasi dalam aktivitas politik.

Melalui sosialisasi ini, diharapkan perempuan-perempuan dapat menciptakan atmosfir Pengawasan Pemilu di tengah-tengah masyarakat mulai dari lingkungan keluarga, organisasi, hingga pada tingkat yang melibatkan banyak orang.

Penulis: Syeila Rahmadani

Editor: Dadang Surya Atmaja

Foto: Fadhil Fitra Handinata

Tag
Berita