Bawaslu Beltim Perkuat Pengawasan Partisipatif, Pemilu dalam Perspektif Islam Menjadi Bahasan

Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema Pemilu dalam Perspektif Islam di Khairan 21 Cafe & Resto Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Jum’at (21/10).

MANGGAR, beltimkab.bawaslu.go.id – Guna menghadirkan Pemimpin yang amanah dibutuhkan proses pemilihan Pemimpin yang benar menurut agama Islam maka Bawaslu Kabupaten Belitung Timur (Bawaslu Beltim) berinisiatif mengajak Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Belitung Timur Suyatno Taslim dalam Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif dengan tema Pemilu dalam Perspektif Islam di Khairan 21 Cafe & Resto Desa Lenggang Kecamatan Gantung, Jum’at (21/10).

“Sarana dan Prasarana sering kali dijadikan sebagai kemenangan-kemenangan Calon tertentu di tempat-tempat rumah ibadah, sehingga kita perlu tahu bagaimana sesungguhnya Pemilihan Umum atau Pemilu dalam perspektif ibadah.” Ucap Anggota Bawaslu Beltim sekaligus Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipatif Masyarakat, dan Hubungan Antarlembaga Ihsan Jaya saat menyampaikan sambutan.

Sementara itu, Pemilu dalam Perspektif Islam diungkapkan langsung oleh Suyatno pada saat menyampaikan materi yang berjudul “Pemilu dalam Perspektif Islam dan Peran Strategis Partisipasi Masyarat.

“Memilih pemimpin bagi individu muslim itu hukumnya wajib.” Ungkap Suyatno saat menjadi Narasumber.

Ijtima’ Komisi Fatwa MUI di Padang Panjang Sumatera Barat, mewajibkan masyarakat untuk ikut Pemilu dan memilih pemimpin yang dipandang memenuhi atau mendekati kriteria-kriteria tertentu. Pemimpin yang dipilih itu antara lain yang beriman, bertaqwa, sidiq, amanah, tabligh (aktif dan proaktif), dan fathonah (pandai membaca situasi).

Bawaslu Beltim berharap, Pemilu menjadi sarana untuk memilih pemimpin atau wakil yang memenuhi syarat-syarat ideal bagi terwujudnya cita-cita bersama sesuai dengan aspirasi umat dan kepentingan bangsa.

Penulis: Syeila Rahmadani

Editor: Dony Setiawan

Foto: Fadhil Fitra Handinata